Pengertian Perubahan Sosial, Bentuk-Bentuk, Faktor Dan Teori Perubahan Sosial

Pengertian Perubahan Sosial, Bentuk-Bentuk, Faktor Dan Teori Perubahan Sosial

Pengertian Perubahan Sosial, Bentuk-Bentuk, Faktor Dan Teori Perubahan Sosial

Perubahan sosial merupakan istilah yang menggambarkan pergeseran nilai – nilai kehidupan dalam acara sosial atau pun acara bermasyarakat. Perubahan sosial sanggup ditenggarai oleh banyak sekali macam hal menyerupai penggunaan banyak sekali macam teknologi baru, perubahan struktur organisasi pemerintah, masuknya banyak sekali macam aliran – aliran gres yang dianut oleh para pendatang, dan banyak sekali macam penyebab lainnya.

Perubahan sosial merupakan istilah yang menggambarkan pergeseran nilai  Pengertian Perubahan Sosial, Bentuk-bentuk, Faktor dan Teori Perubahan Sosial
Pengertian Perubahan, Bentuk-bentuk, Faktor dan Teori Perubahan Sosial
Perubahan sosial sering kali dikait – kaitkan dengan kerusakan budaya dasar yang ada pada kelompok masyarakat. Padahal jikalau diteliti lebih dalam, perubahan sosial juga menawarkan banyak sekali dampak positif dalam kehidupan insan (jika dan hanya jikalau perubahan yang terjadi sanggup disaring terlebih dahulu).

Definisi dan Pengertian Perubahan Sosial

Mac Iver
Menurut Mac Iver, perubahan sosial merupakan perubahan – perubahan yang terjadi di dalam kekerabatan sosial insan atau pun perubahan yang menghipnotis keseimbangan kekerabatan sosial antar manusia.

William F. Ogburn
Menurut William F. Ogburn, pengertian perubahan sosial yaitu setiap perubahan yang meliputi unsur – unsur kebudayaan baik yang berbentuk material atau pun yang berbentuk immaterial, yang menekankan adanya efek besar dari banyak sekali macam unsur kebudayaan material terhadap unsur kebudayaan immaterial.

Kingsley Davis
Menurut Kingsley Davis, perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi di dalam struktur atau pun fungsi kehidupan masyarakat.

Samuel Keonig
Menurut Samuel Keonig, perubahan sosial sanggup diartikan sebagai modifikasi dari pola kehidupan dan juga kebudayaan yang ada pada masyarakat.

Karl Marx
Menurut Karl marx, perubahan sosial merupakan perubahan – perubahan yang berlangsung sebagai akhir terjadinya perkembangan teknologi atau pun kekuatan produktif, serta kekerabatan antara beberapa kelas sosial yang berubah / berganti.

Selo Soemardjan
Menurut Selo Soemardjan, pengertian perubahan sosial yaitu setiap perubahan yang terjadi pada banyak sekali forum masyarakat yang ada dalam lingkungan masyarakat, yang dampaknya akan menghipnotis sistem sosial, termasuk di dalamnya nilai sosial, pola perilaku, dan sikap kelompok – kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat.

Raja
Menurut Raja, perubahan sosial merupakan setiap perubahan yang terjadi pada forum kemasayarakatan yang ada di dalam sebuah kelompok masyarakat yang sanggup menghipnotis berjalannya sistem sosial pada kelompok masyarakat tersebut.

Emile Durkheim
Menurut Emile Derkheim, perubahan sosial sanggup terjadi sebagai hasil faktor – faktor demografis dan ekologis, yang merubah pola hidup masayarakat dari kehidupan tradisional yang diikat dengan solidaritas mekanistik, menjadi kehidupan modern yang diikat dengan solidaritas organistik.

Gllin
Menurut Gllin, perubahan sosial merupakan setiap perubahan yang terjadi sebagai sebuah variasi dari cara hidup yang telah diterima alasannya adanya perubahan komposisi penduduk, kebudayaan material, kondisi geografi, terjadinya difusi, dan banyak sekali macam inovasi – inovasi gres yang ada dalam kehidupan masyarakat.

Bentuk-bentuk

Perubahan evolusi dan perubahan revolusi
Berdasarkan cepat lambatnya, perubahan sosial dibedakan menjadi dua bentuk umum yaitu perubahan yang berlangsung cepat dan perubahan yang berlangsung lambat. Kedua bentuk perubahan tersebut dalam sosiologi dikenal dengan revolusi dan evolusi.

Perubahan evolusi
Perubahan evolusi yaitu perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam proses lambat, dalam waktu yang cukup usang dan tanpa ada kehendak tertentu dari masyarakat yang bersangkutan. Perubahan-perubahan ini berlangsung mengikuti kondisi perkembangan masyarakat, yaitu sejalan dengan usaha-usaha masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Dengan kata lain, perubahan sosial terjadi alasannya dorongan dari usaha-usaha masyarakat guna mengikuti keadaan terhadap kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan perkembangan masyarakat pada waktu tertentu. Contoh, perubahan sosial dari masyarakat berburu menuju ke masyarakat meramu.

Menurut Soerjono Soekanto, terdapat tiga teori yang mengupas perihal evolusi, yaitu:

  1. Unilinier Theories of Evolution: menyatakan bahwa insan dan masyarakat mengalami perkembangan sesuai dengan tahap-tahap tertentu, dari yang sederhana menjadi kompleks dan hingga pada tahap yang sempurna.
  2. Universal Theory of Evolution: menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Menurut teori ini, kebudayaan insan telah mengikuti suatu garis evolusi yang tertentu.
  3. Multilined Theories of Evolution: menekankan pada penelitian terhadap tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat. Misalnya, penelitian pada efek perubahan sistem pencaharian dari sistem berburu ke pertanian.

Perubahan revolusi

Perubahan revolusi merupakan perubahan yang berlangsung secara cepat dan tidak ada kehendak atau perencanaan sebelumnya.Secara sosiologis perubahan revolusi diartikan sebagai perubahan-perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau lembaga- forum kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat. Dalam revolusi, perubahan sanggup terjadi dengan direncanakan atau tidak direncanakan, di mana sering kali diawali dengan ketegangan atau konflik dalam badan masyarakat yang bersangkutan.

Revolusi tidak sanggup terjadi di setiap situasi dan kondisi masyarakat.Secara sosiologi, suatu revolusi sanggup terjadi harus memenuhi beberapa syarat tertentu, antara lain adalah:

  1. Ada beberapa cita-cita umum mengadakan suatu perubahan. Di dalam masyarakat harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan, dan harus ada suatu cita-cita untuk mencapai perbaikan dengan perubahan keadaan tersebut.
  2. Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap bisa memimpin masyarakat tersebut.
  3. Pemimpin tersebut sanggup menampung keinginan-keinginan tersebut, untuk kemudian merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas dari masyarakat, untuk dijadikan agenda dan arah bagi geraknya masyarakat.
  4. Pemimpin tersebut harus sanggup memperlihatkan suatu tujuan pada masyarakat. Artinya yaitu bahwa tujuan tersebut bersifat faktual dan sanggup dilihat oleh masyarakat. Selain itu, diharapkan juga suatu tujuan yang abstrak. Misalnya perumusan sesuatu ideologi tersebut.
  5. Harus ada momentum untuk revolusi, yaitu suatu ketika di mana segala keadaan dan faktor yaitu baik sekali untuk memulai dengan gerakan revolusi. Apabila momentum (pemilihan waktu yang tepat) yang dipilih keliru, maka revolusi sanggup gagal.

Perubahan direncanakan dan tidak direncanakan

Perubahan yang direncanakan
Perubahan yang direncanakan yaitu perubahan-perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat. Pihak-pihak yang menghendaki suatu perubahan dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang menerima kepercayaan dari masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan. Oleh alasannya itu, suatu perubahan yang direncanakan selalu di bawah pengendalian dan pengawasan agent of change. Secara umum, perubahan berencana sanggup juga disebut perubahan dikehendaki. Misalnya, untuk mengurangi angka maut bawah umur akhir polio, pemerintah mengadakan gerakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) atau untuk mengurangi pertumbuhan jumlah penduduk pemerintah mengadakan agenda keluarga berencana (KB).

Perubahan yang tidak direncanakan dan contoh
Perubahan yang tidak direncanakan biasanya berupa perubahan yang tidak dikehendaki dan terjadi di luar jangkauan masyarakat. Karena terjadi di luar asumsi dan jangkauan, perubahan ini sering membawa masalah-masalah yang memicu kekacauan atau kendala-kendala dalam masyarakat.Oleh karenanya, perubahan yang tidak dikehendaki sangat sulit ditebak kapan akan terjadi.Misalnya, kasus banjir bandang di Sinjai, Kalimantan Barat. Timbulnya banjir dikarenakan pembukaan lahan yang kurang memerhatikan kelestarian lingkungan. Sebagai akibatnya, banyak perkampungan dan permukiman masyarakat terendam air yang mengharuskan para warganya mencari permukiman baru.

Perubahan besar lengan berkuasa besar dan besar lengan berkuasa kecil

Apa yang dimaksud dengan perubahan-perubahan tersebut sanggup kau ikuti penjabarannya berikut ini

Perubahan besar lengan berkuasa besar
Suatu perubahan dikatakan besar lengan berkuasa besar jikalau perubahan tersebut menimbulkan terjadinya perubahan pada struktur kemasyarakatan, kekerabatan kerja, sistem mata pencaharian, dan stratifikasi masyarakat. Sebagaimana tampak pada perubahan masyarakat agraris menjadi industrialisasi, pada perubahan ini memberi efek secara besar-besaran terhadap jumlah kepadatan penduduk di wilayah industri dan menimbulkan adanya perubahan mata pencaharian.

Perubahan besar lengan berkuasa kecil
Perubahan-perubahan besar lengan berkuasa kecil merupakan perubahan- perubahan yang terjadi pada struktur sosial yang tidak membawa efek eksklusif atau berarti bagi masyarakat. Contoh, perubahan mode pakaian dan mode rambut. Perubahan-perubahan tersebut tidak membawa efek yang besar dalam masyarakat alasannya tidak menimbulkan perubahan-perubahan pada forum kemasyarakatan homolis.

Latar Belakang dan Faktor penyebab terjadinya Perubahan Sosial

Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat dipicu alasannya adanya rasa ketidakpuasan dengan kondisi ketika ini atau timbulnya cita-cita untuk menjadi lebih baik. Perubahan sanggup terjadi alasannya adanya dorongan dari luar atau dari dalam masyarakat yang bersangkutan. Perubahan sosial ini bisa berlangsung secara sadar dengan penuh perencanaan, juga sanggup berlangsung secara tidak sadar.
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya perubahan sosial yaitu :

1. Faktor Internal

  1. Perubahan Jumlah Penduduk
  2. Penemuan Penemuan Baru dalam Masyarakat
  3. Konflik
  4. Pemberontakan atau Gerakan Revolusi

2. Faktor Eksternal

  1. Alam
  2. Peperangan
  3. Pengaruh dari Masyarakat lain

Ciri-ciri Perubahan Sosial

Setiap masyarakat niscaya akan mencicipi perubahan sosial baik itu secara lambat ataupun dengan cepat. Perubahan sosial ini juga tidak akan berhenti berkembang (dinamis).
Perubahan yang terjadi pada forum kemasyarakatan akan menciptakan perubahan pada forum – forum sosial lainnya.
Perubahan yang cepat sanggup mengakibatkan disorganisasi dalam suatu kelompok masyarakat, disorganisasi ini biasanya bersifat sementara.
Perubahan tidak hanya dibatasi oleh bidang kebendaan (materi) atau bidang spiritual, keduanya mempunyai kekerabatan timbal balik yang kuat satu sama lain.

Teori Perubahan Sosial

Kecenderungan terjadinya perubahan sosial merupakan suatu tanda-tanda yang masuk akal dalam kehidupan sosial. Perubahan sosial akan terus berlangsung dan perkembangannya tidak akan berhenti. Ada beberapa teori yang menjelaskan perihal fenomena perubahan sosial ini, antara lain yaitu sebagai berikut :

1. Teori Evolusi
Teori evolusi mungkin sering kita dengar dalam ilmu biologi dan secara garis besar sudah diketahui inti dari teori ini. Penjelasan Teori Evolusi dalam ilmu sosial juga tidak jauh beda. Teori evolusi menjelaskan bahwa perubahan sosial terjadi secara lambat untuk waktu yang usang dalam masyarakat. Menurut teori ini perubahan sosial terjadi alasannya perubahan pada cara peng-organisasian masyarakat, sistem kerja, pola pemikiran dan perkembangan sosial. Perubahan sosial dalam teori evolusi jarang menimbulkan konflik alasannya perubahannya berlangsung lambat dan cenderung tidak disadari.
Menurut Soerjono Soekanto terdapat tiga teori utama dalam evolusi :
Teori Evolusi Uniliniear, teori ini menyatakan bahwa insan dan masyarakat mengalami perkembangan yang sesuai dengan tahap tahap tertentu. Perubahan ini menciptakan masyarakat berkembang dari yang sederhana menjadi tahapan yang lebih kompleks.
Teori Evolusi Universal, teori ini menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahapan tertentu yang tetap alasannya berdasarkan teori ini kebudayaan insan telah mengikuti suatu garis evolusi tertentu.

Teori Evolusi Multiliniear, teori ini menyatakan bahwa perubahan sosial sanggup terjadi dalam beberapa cara, tetapi cara tersebut akan mengarah ke arah yang sama, yaitu membentuk masyrakat yang lebih baik.

2. Teori Konflik
Teori konflik menjelaskan bahwa perubahan sosial terbentuk alasannya adanya konflik dan ketegangan dalam masyarakat. Konflik ini biasanya berupa kontradiksi antar kelas penguasa dengan masyarakat yang tertindas sehingga masyarakat dalam kelas yang lebih rendah menginginkan adanya perubahan dengan mengatasnamakan keadilan. Berdasarkan teori ini, jikalau memang perubahan yang dikehendaki berhasil tercapai, maka pada akhirnya masyarakat yang terbentuk akan hidup tanpa pembagian kelas.

3. Teori Fungsionalis
Tepori Fungsionalis menyatakan bahwa ketidakpuasan masyarakat terhadap keadaan sosial yang sedang berlaku merupakan penyebab utama terjadinya perubahan sosial. Ketidakpuasan ini tidak dirasakan oleh semua anggota masyarakat, sebagian anggota masyarakat tidak menginginkan perubahan. Nah apabila lebih banyak yang menginginkan perubahan biasanya perubahan akan terjadi, tetapi apabila hanya kelompok minoritas dengan kekuatan kecil yang menginginkan perubahan, maka perubahan tersebut sulit untuk tercapai.

4. Teori Siklus
Teori siklus menyatakan bahwa perubahan sosial ini bagaikan roda yang sedang berputar, artinya perubahan zamam merupakan sesuatu yang tidak sanggup dihindari oleh insan dan tidak sanggup dikendalikan oleh siapapun. Bagaimanapun seseorang berusahan untuk mencegah terjadinya perubahan sosial mereka tidak akan mampu, alasannya perubahan sosial sudah menyerupai sifat alami yang dimiliki setiap lingkungan masyarakat.

Macam Macam Bentuk Perubahan Sosial

1. Berdasarkan Kecepatan terjadinya, Perubahan Sosial Dibagi menjadi : 

a. Perubahan Evolusi
Perubahan evolusi yaitu perubahan sosial yang berlangsung secara lambat dan dalam waktu yang cukup usang dengan tidak adanya kehendak tertentu dari masyarakat yang bersangkutan. Perubahan ini biasanya terjadi alasannya perkembangan kondisi masyarakat dalam menjalankan usaha-usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

b. Perubahan Revolusi
Perubahan revolusi merupakan perubahan sosial yang berlangsung secara cepat, sanggup direncanakan atau tanpa perencanaan sebelumnya. Secara sosiologis, perubahan revolusi biasanya berkaitan dengan perubahan unsur – unsur kehidupan atau lembaga-lembaga sosial dalam suatu rlingkungan masyarakat. Perubahan revolusi bisa direncanakan atau tidak, pemicu dari perubahan ini biasanya yaitu konflik atau ketegangan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat yang bersangkutan.
Suatu perubahan gres bisa dikatakan sebuah revolusi apabila memenuhi beberapa syarat berikut :
Ada cita-cita secara umum untuk melaksanakan sebuah perubahan. Keinginan ini dirangsang oleh rasa ketidakpuasan yang berkembang dalam masyarakat.

  1. Adanya pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap bisa menjadi pemimpin dalam lingkungan yang bersangkutan.
  2. Pemimpin yang dimaksud oke dengan pendapat masyarakat dan menjadikan ketidakpuasan masyarakat sebagai agenda dan arag bagi perkembangan sosial lingkungan yang bersangkutan.
  3. Pemimpin yang dimaksud harus memperlihatkan suatu tujuan positif pada masyarakat.
  4. Harus ada momentum yang tepat. Pemilihan waktu yang tepat sangat penting dalam melaksanakan sebuah revolusi, semakin tepat suatu momentum, maka akan semakin besar suatu revolusi sanggup berjalan secara lancar.

2. Berdasarkan Perencanaanya, Perubahan sosial dibagi menjadi :

a. Perubahan Sosial yang Direncanakan
Perubahan sosial yang direncanakan yaitu perubahan yang sudah dijadikan tujuan oleh pihak-pihak yang hendak melaksanakan perubahan. Pihak – pihak tertentu ini biasanya disebut sebagai Agent Of Change, biasanya mereka merupakan kelompok yang menerima kepercayaan dari masyarakat untuk menjadi pemimpin dalam lingkungan yang bersangkutan. Suatu perubahan sosial yang direncanakan akan selalu berada di bawah pengendalian dan pengawasan agent of change tersebut.

b. Perubahan sosial yang Tidak Direncanakan
Perubahan yang tidak direncanakan biasanya berupa perubahan yang tidak dikehendaki dan terjadi diluar asumsi masyarakat. Perubahan ini sering memicu duduk kasus masalah gres alasannya perubahan tersebut muncul secara tiba-tiba. Contohnya yaitu kasus Tsunami yang terjadi di aceh, musibah ini menciptakan terjadinya perubahan besar dalam kehidupan sosial masyarakat aceh pada ketika itu.

3. Berdasarkan Pengaruhnya, Perubahan Sosial dibagi Menjadi :

a. Perubahan Sosial yang Berpengaruh Besar
Perubahan sosial yang besar lengan berkuasa besar yaitu perubahan sosial yang menimbulkan terjadi perubahan pada struktur kemasyarakatan, sistem mata pencaharian, kekerabatan kerja dan lapisan masyarakat (stratifikasi masyarakat). Contohnya berubahnya sistem pemerintahan suatu negara.

b. Perubahan Sosial yang Pengaruhnya Kecil
Perubahan sosial yang pengaruhnya kecil yaitu perubahan sosial yang terjadi pada struktur sosial tetapi tidak membawa efek eksklusif bagi masyarakat. Contohnya perubahan gaya berpakaian dalam masyarakat.

Dampak Perubahan Sosial

1. Dampak Positif (Manfaat) Perubahan Sosial

  1. Perkembangan ilmu Pengetahuan dan teknologi dalam masyarakat
  2. Terciptanya lapangan kerja baru
  3. Terciptanya tenaga kerja dengan kualitas yang lebih baik
  4. Terbentuknya nilai dan norma baru
  5. Efektivitas dan Efisiensi Kerja Meningkat
  6. Tingkat pendidikan dan kesadaran politik semakin tinggi
  7. Perlindungan dan kebebasan dalam berpendapat
  8. Masyarakat semakin menghargai waktu

2. Dampak negatif (Kerugian) Perubahan Sosial

  1. Terjadinya Disintegrasi Sosial (Kesenjangan sosial, perbedaan kepentingan) yang akan menimbulkan perpecahan
  2. Terjadinya ketegangan dan pergolakan di tempat yang bersangkutan
  3. Muncul permasalahan sosial gres alasannya perubahan nilai, norma dan kondisi kebudayaan baru
  4. Memicu kerusakan lingkungan
  5. Mulai redupnya keberadaan akhlak istiadat alasannya kebudayaan usang cenderung ditinggalkan
  6. Perubahan tingkah laris ke arah negatif sehingga memicu konflik sosial
  7. Lembaga sosial tidak sanggup berfungsi secara maksimal
  8. Adanya kesenjangan sosial
  9. Budaya konsumtif semakin besar alasannya tingkat konsumsi akan menggambarkan status seseorang

Pencarian yang paling banyak dicari

  • contoh perubahan sosial
  • macam macam perubahan sosial
  • materi perubahan sosial
  • perubahan sosial dalam masyarakat
  • teori perubahan sosial
  • bentuk perubahan sosial
  • perubahan sosial pdf
  • pengertian perubahan sosial dan contohnya
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar

No comments

Advertiser