Pengertian media pembelajaran yakni segala alat pengajaran yang dipakai untuk untuk membantu memberikan materi pelajaran dalam proses mencar ilmu mengajar sehingga memudahkan pencapaian tujuan tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan. Asosiasi Teknologi Komunikasi Pendidikan (AECT) menunjukkan definisi yaitu segala sesuatu yang dipakai orang untuk menyalurkan pesan dan sanggup merangsang peserta didik untuk lebih semangat belajar. Contoh media pembelajaran: buku, Overhead projector (OHP), televisi, kaset dan lain-lain.
Media pembelajaran merupakan penggalan tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran di sekolah. Pemanfaatan media pembelajaran merupakan upaya kreatif dan sistematis untuk membuat pengalaman yang sanggup membelajarkan siswa.
Pengertian media pembelajaran yakni segala alat pengajaran yang dipakai untuk untuk membantu memberikan materi pelajaran dalam proses mencar ilmu mengajar sehingga memudahkan pencapaian tujuan tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan.
Untuk itu guru harus mempunyai pengetahuan yang cukup perihal media pengajaran, yang mencakup (Hamalik, 1994 : 6)
Dengan demikian, sanggup disimpulkan bahwa media yakni penggalan yang tidak terpisahkan dari proses mencar ilmu mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam bahasa Arab, media yakni mediator atau pengantar pesan dari pengirim kepada akseptor pesan.
Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut Media Pembelajaran.
Baca Juga yang bermanfaat
Sementara itu, Briggs (1977) beropini bahwa media pembelajaran yakni sarana fisik untuk memberikan isi/materi pembelajaran ibarat : buku, film, video dan sebagainya. Sedangkan, National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yakni sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran yakni segala sesuatu yang sanggup menyalurkan pesan, sanggup merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga sanggup mendorong terciptanya proses mencar ilmu pada diri peserta didik.
Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang dipakai dalam kegiatan pembelajaran sanggup mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang dipakai yakni alat bantu visual. Sekitar pertengahan kurun Ke –20 perjuangan pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, dikala ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, ibarat adanya komputer dan internet.
Media mempunyai beberapa fungsi, diantaranya :
Terdapat banyak sekali jenis media belajar, diantaranya:
Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses mencar ilmu mengajar sanggup membangkitkan harapan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran yakni memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara lebh khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci Kemp dan Dayton (1985) misalnya, mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu :
Selain beberapa manfaat media ibarat yang dikemukakan oleh Kemp dan Dayton tersebut, tentu saja kita masih sanggup menemukan banyak manfaat-manfaat mudah yang lain. Manfaat mudah media pembelajaran di dalam proses mencar ilmu mengajar sebagai berikut :
Meskipun media banyak ragamnya, namun kenyataannya tidak banyak jenis media yang biasa dipakai oleh guru di sekolah. Beberapa media yang paling bersahabat dan hampir semua sekolah memanfaatkan yakni media cetak (buku). selain itu banyak juga sekolah yang telah memanfaatkan jenis media lain gambar, model, dan Overhead Projector (OHP) dan obyek-obyek nyata. Sedangkan media lain ibarat kaset audio, video, VCD, slide (film bingkai), aktivitas pembelajaran komputer masih jarang dipakai meskipun bekerjsama sudah tidak ajaib lagi bagi sebagian besar guru.
Makara dasar pertimbangan untuk menentukan media sangatlah sederhana, yaitu memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan atau tidak. Mc. Connell (1974) menyampaikan bila media itu sesuai pakailah “If The Medium Fits, Use It!” [8]
Dari segi teori belajar, banyak sekali kondisi dan prinsip-prinsip psikologi yang perlu menerima pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media yakni sebagai berikut :
Sumber
Pengertian, Manfaat dan Tujuan Media Pembelajaran Serta Menurut para Ahli |
Media pembelajaran merupakan penggalan tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran di sekolah. Pemanfaatan media pembelajaran merupakan upaya kreatif dan sistematis untuk membuat pengalaman yang sanggup membelajarkan siswa.
Pengertian media pembelajaran yakni segala alat pengajaran yang dipakai untuk untuk membantu memberikan materi pelajaran dalam proses mencar ilmu mengajar sehingga memudahkan pencapaian tujuan tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan.
Untuk itu guru harus mempunyai pengetahuan yang cukup perihal media pengajaran, yang mencakup (Hamalik, 1994 : 6)
- Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses mencar ilmu mengajar;
- Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan;
- Seluk-beluk proses belajar;
- Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan;
- Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran;
- Pemilihan dan penggunaan media pendidikan
- Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan;
- Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran;
- Usaha penemuan dalam media pendidikan.
Dengan demikian, sanggup disimpulkan bahwa media yakni penggalan yang tidak terpisahkan dari proses mencar ilmu mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam bahasa Arab, media yakni mediator atau pengantar pesan dari pengirim kepada akseptor pesan.
Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut Media Pembelajaran.
Baca Juga yang bermanfaat
- Pengertian, Istilah, Macam dan Contoh Majas
- Kegiatan Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi Dalam Pembelajaran
- Pengertian, Istilah, Tujuan Kewarganegaraan Dan Asas Kewarganegaraan dan Contoh
- Pengertian, Istilah, Fungsi, Macam-macam Diksi (Pilihan kata) dan Contoh
Menurut Para Ahli
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu mediator atau pengantar sumber pesan dengan akseptor pesan. Dalam Proses mencar ilmu mengajar di kelas, Media berarti sebagai sarana yang berfungsi menyalurkan pengetahuan dari Guru kepada peserta didik. Kelancaran Aplikasi Model Pembelajaran sedikit banyak ditentukan pula oleh Media Pembelajaran yang digunakan. Beberapa hebat menunjukkan definisi perihal media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran dalam penelitian Kuantitatif maupun Kualitatif juga menjadi ukuran penting dalam proses pembuktian hipotesa. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran yakni teknologi pembawa pesan yang sanggup dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.Sementara itu, Briggs (1977) beropini bahwa media pembelajaran yakni sarana fisik untuk memberikan isi/materi pembelajaran ibarat : buku, film, video dan sebagainya. Sedangkan, National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yakni sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran yakni segala sesuatu yang sanggup menyalurkan pesan, sanggup merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga sanggup mendorong terciptanya proses mencar ilmu pada diri peserta didik.
Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang dipakai dalam kegiatan pembelajaran sanggup mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang dipakai yakni alat bantu visual. Sekitar pertengahan kurun Ke –20 perjuangan pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, dikala ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, ibarat adanya komputer dan internet.
Media mempunyai beberapa fungsi, diantaranya :
- Media pembelajaran sanggup mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, ibarat ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran sanggup mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik mustahil dibawa ke obyek pribadi yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar – gambar yang sanggup disajikan secara audio visual dan audial.
- Media pembelajaran sanggup melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang mustahil dialami secara pribadi di dalam kelas oleh para peserta didik perihal suatu obyek, yang disebabkan, lantaran : (a) obyek terlalu besar; (b) obyek terlalu kecil; (c) obyek yang bergerak terlalu lambat; (d) obyek yang bergerak terlalu cepat; (e) obyek yang terlalu kompleks; (f) obyek yang bunyinya terlalu halus; (f) obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu sanggup disajikan kepada peserta didik.
- Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi pribadi antara peserta didik dengan lingkungannya.
- Media menghasilkan keseragaman pengamatan
- Media sanggup menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
- Media membangkitkan harapan dan minat baru.
- Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
- Media menunjukkan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit hingga dengan abstrak
Terdapat banyak sekali jenis media belajar, diantaranya:
- Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik
- Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
- Projected still media : slide; over head projektor (OHP), LCD Proyektor dan sejenisnya
- Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.
- Study Tour Media : Pembelajaran pribadi ke obyek atau kawasan study ibarat Museum, Candi, dll.
Tujuan Media Pembelajaran
Tujuan penggunaan media pembelajaran antara lain, sebagai berikut :- Memberikan akomodasi kepada peserta didik untuk lebih memahami konsep, prinsip, dan ketrampilan tertentu dengan memakai media yang paling sempurna berdasarkan sifat materi ajar.
- Memberikan pengalaman mencar ilmu yang berbeda dan bervariasi sehingga lebih merangsang minat dan motivasi peserta didik untuk belajar
- Menumbuhkan perilaku dan ketrampilan tertentu dalam teknologi lantaran peserta didik tertarik untuk memakai atau mengoperasikan media tertentu.
- Menciptakan situasi mencar ilmu yang tidak sanggup dilupakan peserta didik.
- Memperjelas informasi atau pesan pembelajaran.
- Meningkatkan kualitas mencar ilmu mengajar.
Manfaat Media Dalam Pembelajaran
Dalam suatu proses mencar ilmu mengajar, dua unsur yang sangat penting yakni metode mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada banyak sekali aspek lain yang harus diperhatikan dalam menentukan media, antara lain tujuan pengajaran, jenis kiprah dan respon yang dibutuhkan siswa kuasai sehabis pengajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, sanggup dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pengajaran yakni sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan mencar ilmu yang ditata dan diciptakan oleh guru.Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses mencar ilmu mengajar sanggup membangkitkan harapan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran yakni memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara lebh khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci Kemp dan Dayton (1985) misalnya, mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu :
- Penyampaian materi pelajaran sanggup diseragamkan
- Proses pembelajaran menjadi lebih terang dan menarik
- Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
- Efisiensi dalam waktu dan tenaga
- Meningkatkan kualitas hasil mencar ilmu siswa
- Media memungkinkan proses mencar ilmu sanggup dilakukan dimana saja dan kapan saja
- Media sanggup menumbuhkan perilaku positif siswa terhadap materi dan proses belajar
- Merubah kiprah guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Selain beberapa manfaat media ibarat yang dikemukakan oleh Kemp dan Dayton tersebut, tentu saja kita masih sanggup menemukan banyak manfaat-manfaat mudah yang lain. Manfaat mudah media pembelajaran di dalam proses mencar ilmu mengajar sebagai berikut :
- Media pembelajaran sanggup memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga sanggup memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar
- Media pembelajaran sanggup meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga sanggup menjadikan motivasi belajar, interaksi yang lebih pribadi antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk mencar ilmu sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya
- Media pembelajaran sanggup mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu
- Media pembelajaran sanggup menunjukkan kesamaan pengalaman kepada siswa perihal peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi pribadi dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya contohnya melalui karya wisata. Kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.
Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Media Pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Mulai yang paling kecil sederhana dan murah hingga media yang canggih dan mahal harganya. Ada media yang sanggup dibentuk oleh guru sendiri, ada media yang diproduksi pabrik. Ada media yang sudah tersedia di lingkungan yang pribadi sanggup kita manfaatkan, ada pula media yang secara khusus sengaja dirancang untuk keperluan pembelajaranMeskipun media banyak ragamnya, namun kenyataannya tidak banyak jenis media yang biasa dipakai oleh guru di sekolah. Beberapa media yang paling bersahabat dan hampir semua sekolah memanfaatkan yakni media cetak (buku). selain itu banyak juga sekolah yang telah memanfaatkan jenis media lain gambar, model, dan Overhead Projector (OHP) dan obyek-obyek nyata. Sedangkan media lain ibarat kaset audio, video, VCD, slide (film bingkai), aktivitas pembelajaran komputer masih jarang dipakai meskipun bekerjsama sudah tidak ajaib lagi bagi sebagian besar guru.
Anderson (1976) mengelompokkan media menjadi 10 golongan sbb :
No | Golongan Media | Contoh dalam Pembelajaran |
I | Audio | Kaset audio, siaran radio, CD, telepon |
II | Cetak | Buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar |
III | Audio-cetak | Kaset audio yang dilengkapi materi tertulis |
IV | Proyeksi visual diam | Overhead transparansi (OHT), Film bingkai (slide) |
V | Proyeksi Audio visual diam | Film bingkai (slide) bersuara |
VI | Visual gerak | Film bisu |
VII | Audio Visual gerak, film gerak bersuara, video/VCD, televisi | |
VIII | Obyek fisik | Benda nyata, model, specimen |
IX | Manusia dan lingkungan | Guru, Pustakawan, Laboran |
X | Komputer | CAI (Pembelajaran berbantuan komputer), CBI (Pembelajaran berbasis komputer).[7] |
Pemilihan Media Pembelajaran
Beberapa penyebab orang menentukan media antara lain yakni :- bermaksud mendemosntrasikannya ibarat halnya pada kuliah perihal media;
- merasa sudah bersahabat dengan media tersebut,
- ingin memberi citra atau klarifikasi yang lebih kongkrit; dan
- merasa bahwa media sanggup berbuat lebih dari yang bisa dilakukannya.
Makara dasar pertimbangan untuk menentukan media sangatlah sederhana, yaitu memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan atau tidak. Mc. Connell (1974) menyampaikan bila media itu sesuai pakailah “If The Medium Fits, Use It!” [8]
Dari segi teori belajar, banyak sekali kondisi dan prinsip-prinsip psikologi yang perlu menerima pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media yakni sebagai berikut :
- Motivasi
- Perbedaan individual
- Tujuan pembelajaran
- Organisasi isi
- Persiapan sebelum belajar
- Emosi
- Partisipasi Umpan balik
- Penguatan (reinforcement)
- Latihan dan pengulangan
- Latihan dan pengulangan
- Penerapan.
Pencarian yang Paling populer
- contoh media pembelajaran
- jenis media pembelajaran
- fungsi media pembelajaran
- pengertian media pembelajaran berdasarkan para ahli
- tujuan media pembelajaran
- manfaat media pembelajaran
- media pembelajaran pdf
- macam macam media pembelajaran
Sumber
- Azhar Arsyad, Media Pengajaran, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2000) h. 2
- Ibid, h.3
- Azhar Arsyad, Media Pembelajaran. (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007). h. 4
- Ibid. h.15
- ………., Media Pembelajaran, (Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan, 2003). h. 17
- Azhar Arsyad, Media Pembelajaran. (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007), h.27
- ………., Media Pembelajaran, (Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan, 2003). h. 22
- Arief S. Sadiman, et al. Media Pendidikan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 84
- [9] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran. (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007), hal.74