Pengertian, Istilah, Jenis Dan Manfaat Kloning Secara Ilmiah

Pengertian, Istilah, Jenis Dan Manfaat Kloning Secara Ilmiah

Pengertian, Istilah, Jenis Dan Manfaat Kloning Secara Ilmiah

Kloning merupakan suatu kata yang sangat sering kita dengar dan selalu menjadi materi perdebatan diantara para peneliti. Pengertian kloning sendiri ialah suatu tindakan yang mengupayakan meniru suatu individu yang secara genetik persis sama lantaran sama-sama berasal dari satu induk, serta kloning sendiri secara susunan gen dan jumlahnya pun sama. Klon sendiri merupakan suatu ataupun sejumlah organisme yang terbentuk melalui reproduksi aseksual, sehingga sudah niscaya berasal dari satu induk yang sama. Klon mempunyai 2 pengertian yaitu klon sel dan juga klon gen, yang mana klon sel ialah sekelompok sel yang identik sifat selnya. Sementara klon gen ialah salinan gen yang identik dan direplikasi dari satu gen.

Kloning merupakan suatu kata yang sangat sering kita dengar dan selalu menjadi materi perde Pengertian, Istilah, Jenis dan Manfaat Kloning Secara Ilmiah
Pengertian, Istilah, Jenis dan Manfaat Kloning Secara Ilmiah

Sedangkan Menurut wikipedia Kloning dalam biologi ialah proses menghasilkan individu-individu dari jenis yang sama (populasi) yang identik secara genetik. Kloning merupakan proses reproduksi aseksual yang biasa terjadi di alam dan dialami oleh banyak bakteria, serangga, atau tumbuhan. Dalam bioteknologi, kloning merujuk pada banyak sekali usaha-usaha yang dilakukan insan untuk menghasilkan salinan berkas DNA atau gen, sel, atau organisme. Arti lain kloning dipakai pula di luar ilmu-ilmu hayati. Kata ini diturunkan dari kata clone atau clon, dalam bahasa Inggris, yang juga dibuat dari kata bahasa Yunani, κλῶνος ("klonos") yang berarti "cabang" atau "ranting", merujuk pada penggunaan pertama dalam bidang hortikultura sebagai materi tanam dalam perbanyakan vegetatif.

Pengertian Kloning dan Jenisnya

Kloning sendiri merupakan hal yang dianggap mitos oleh sebagian orang, lantaran dianggap merupakan suatu pembentukan individu tanpa adanya hubungan seksual ataupun pembuahan. Namun kini ini sudah ada penjalasan yang menjelaskan bahwa kloning ini mempunyai konsep yang didasari oleh prinsip yang menyampaikan bahwa setiap mahkluk hidup mempunyai kemampuan untuk menjadi sebuah individu baru. Dengan klarifikasi demikian jenis-jenis kloning sendiri ada beraneka ragam menyerupai kloning DNA, Kloning reproduktif, dan juga kloning terapeutik. Jenis-jenis kloning tersebut pun sudah mempunyai klarifikasi dengan logika yang masuk akal, berikut ini kami akan cobe jelaskan masing-masing jenis kloning tersebut diatas.

Pengertian kloning DNA sendiri ialah kloning yang memindahkan bab rantai DNA dari suatu organisme yang mana bab rantai DNA yang diinginkan terdapat pada satu element replikasi genetik. Setelah itu ada juga kloning reproduktif yang mana kloning tersebut ialah sebuah teknologi yang sengaja dibuat dan dipakai untuk menghasilkan binatang yang sama. Selanjutnya ada juga kloning terapeutik yang mana merupakan kloning yang sanggup dipakai untuk memproduksi embrio dari insan sebagai materi untuk melaksanakan penelitian. Tujuan utama dari kloning ini bukan untuk membuat dan menyebarkan insan baru, namun dipakai untuk mempelajari perkembangan sel insan dan dipakai untuk media mencari cara penyembuhan suatu penyakit.

Adapun proses kloning yang paling sederhana ialah mempersiapkan sel sistem, dan kemudian dilanjutkan dengan pengambilan inti sel dari sel stem yang mana inti sel tersebut terdapat informasi genetik dan kemudian dipisahkan dari sel tersebut. Langkah berikutnya ialah mempersiapkan telur dan kemudian mengimplantasikan inti sel stem ke sel telur. Sel telur dipaksa untuk terjadi pembelahan dan pertumbuhan sehabis menjadi embrio, dan kemudian blastosis mulai memisahkan diri dan kemudian siap untuk dimasukan ke rahim dan menjadi bayi. Demikian beberapa pengertian kloning dan juga jenis beserta langkah-langkah dalam proses kloning itu sendiri. Semoga informasi mengenai kloning yang kami berikan ini sanggup menjadi penambah ilmu anda dan kemudian bermanfaat untuk anda.

Secara definisi dan pengertian, kloning ialah suatu upaya tindakan untuk memproduksi atau meniru sejumlah individu yang hasilnya secara genetic sama persis (identik) berasal dari induk yang sama, mempunyai susunan (jumlah dan gen) yang sama. Sedangkan klon ialah sejumlah organisme binatang maupun flora yang terbentuk melalui hasil reproduksi aseksual dan berasal dari satu induk yang sama. Setiap bab dari klon tersebut mempunyai susunan dan jumlah gen yang sama dan kemungkinan besar fenotipnya juga akan sama. Klon ini dipakai dalam dua pengertian yaitu :

  • Klon sel, ialah sekelompok sel yang identik sifat-sifat genetiknya, semua berasal dari satu sel.
  • klon gen, atau molekuler ialah sekelompok salinan gen yang bersifat identik yang direplikasi dari satu gen yang dimasukan dalam sel inang

Konsep cloning ini didasarkan pada prinsip bahwa pada setiap makhluk hidup itu mempunyai kemampuan totipotensi yang artinya setiap sel mempunyai kemampuan untuk menjadi sebuah individu.
Berdasarkan klarifikasi pengertian cloning di atas, ada beberapa jenis kloning yang dikenal, diantaranya :

1. Kloning DNA rekombinan
Kloning ini merupakan pemindahan sebagian rantai DNA yang diinginkan dari suatu organisme pada satu element replikasi genetik, contohnya penyisipan DNA dalam plasmid basil untuk mengklon satu gen.

2. Kloning Reproduktif
Merupakan teknologi yang dipakai untuk menghasilkan binatang yang sama, contohnya Dolly dengan suatu proses yang disebut SCNT (Somatic Cell Nuclear Transfer).

3. Kloning Terapeutik
Merupakan suatu kloning untuk memproduksi embrio insan sebagai materi penelitian. Tujuan utama dari proses ini bukan untuk membuat insan baru, tetapi untuk mendapat sel batang yang sanggup dipakai untuk mempelajari perkembangan insan dan penyembuhan penyakit.

Molekul DNA dan bakteriofog mempunyai sifat-sifat dasar yang ditentukan sebagai sarana kloning. Namun sifat ini tidak mempunyai kegunaan tanpa adanya teknik-teknik eksperimen untuk manipulasi molekul DNA di dalam laboratorium.

Ketrampilan dasar untuk melaksanakan kloing secara sederhana ialah :

  • Preperasi sampel DNA murni
  • Pemotongan DNA murni
  • Analisis ukuran fragmen DNA
  • Penggolongan molekul DNA
  • Memasukan molekul DNA ke dalam sel tuan rumah
  • Identifikasi sel yang mengandung molekul DNA rekombinasi

Proses kloning gen secara sederhana :

  • Mempersiapkan sel stem.
  • Sel stem diambil inti sel yang mengandung informasi genetic kemudian dipiahkan dari sel.
  • Mempersiapkan sel telur.
  • Inti sel stem diimplantasikan ke sel telur.
  • Sel telur dipicu supaya terjadi pembelahan dam pertumbuhan. Setelah membelah menjadi embrio.
  • Blastosis mulai memisahkan diri dari dan siap diimplantasikan ke rahim.
  • Embrio tumbuh dalam rahim menjadi bayi dengan aba-aba genetik persis sama dengan sel stem donor.

Proses kloning pada manusia

Kloning insan ialah teknik membuat keturunan dengan aba-aba genetik yang sama dengan induknya yang berupa manusia. Proses kloning insan sanggup digambarkan menyerupai ditunjukkan dan dijelaskan secara sederhana sebagai berikut :
Mempersiapkan sel stem : suatu sel awal yang akan tumbuh menjadi banyak sekali sel tubuh. Sel ini diambil dari insan yang hendak dikloning.
Sel stem diambil inti sel yang mengandung informasi genetic kemudian dipisahkan dari sel.
Mempersiapkan sel telur : suatu sel yang diambil dari sukarelawan wanita kemudian pada dasarnya dipisahkan.
Inti sel dari sel stem diimplantasikan ke sel telur
Sel telur dipicu supaya terjadi pembelahan dan pertumbuhan. Setelah membelah (hari kedua) menjadi sel embrio.
Sel embrio yang terus membelah (disebut blastosis) mulai memisahkan diri (hari ke lima) dan siap diimplantasikan ke dalam rahim.
Embrio tumbuh dalam rahim menjadi bayi dengan aba-aba genetik persis sama dengan sel stem donor.
Dari pengertian kloning dan prosesnya di atas yang menghasilkan individu gres dan mempunyai sifat genetik yang “identik” (sama). Sifat “identik” inilah yang akan coba dibahas dalam koridor ruang – waktu proses kloning.


Perkembangan Kloning Gen

Sekitar satu kurun lalu, Gregor Mendel merumuskan aturan-aturan membuktikan pewarisan sifat-sifat biologis. Sifat-sifat organisme yang sanggup diwariskan di atur oleh suatu faktor yang disebut gen, yaitu suatu partikel yang berada di dalam suatu sel, tepatnya di dalam kromosom. Gen menjadi dasar dalam perkembangan penelitian genetika mencakup pemetaan gen, menganalisis posisi gen pada kromosom.

Hasil penelitian lebih berkembang baik diketahuinya DNA sebagai material genetik beserta strukturnya, kode-kode genetik, serta proses transkripsi dan translasi sanggup dijabarkan. Suatu penelitian rekomendasi atau rekayasa genetika ynag inti prosesnya ialah kloning gen, yaitu suatu mekanisme unutk memperoleh replika yang sanggup sama dari sel atau organisme tunggal.

Belakangan ini di media masa (televisi, koran, Internet,dll.) memberitakan perihal kloning manusia. Tetapi lantaran belum ditemukan referensi dari kitab-kitab aturan terdahulu, para hebat aturan kini masih memperdebatkan problem ini dan belum ditemukan komitmen final dalam masalah yang menyeluruh.

Adanya beberapa taktik intervensi genetika ; taktik intervensi genetika yang pertama bersifat terapeutik yang mempunyai tujuan dan maksud menyembuhkan atau mengurangi gejala-gejala. Hal ini merupakan terapi gen, yaitu dimasukannya sebuah gen kedalam tubuh insan untuk mengurangi suatu kelainan genetik. Jelas hal ini merupakan praktik kedokteran yaitu menyembuhkan orang sakit. Strategi intervensi kedua ialah eugenika (kata yunani : ”terlahir dengan baik”) dengan tujuan memperbaiki organisme dengan cara tertentu.

Ada 3 cara untuk melaksanakan eugenika (Shannon, T.A. 1987) , yaitu :

  • Eugenia positif. Cara ini menghasilkan perbaikan melalui cara pembiakan selektif, contohnya menghasilkan individu-individu yang sangat intelegen dengan menggunakan sperma orang yang genius.
  • Eugenika negatif. Cara ini mencegah gan yang jelek atau kurang bermutu masuk kedalam kumpulan gen. Hal ini sanggup dilakukan dengan skrining orang bau tanah dan memberitahu mereka perihal segala gen yang jelek yang mungkin dibawanya. Hal ini juga sanggup dilakukan dengan amniosentesis
  • Euthenika (euthenics). Cara ini ialah dengan mengubah lingkungannya sehingga individu dengan kekurangan genetik sanggup berkembang secara relatif normal (kaca mata, insulin, mesin dialis, dsb.)

Jenis-jenis Kloning

1. Kloning  Hewan
Kloning pada binatang pertama kali dicoba pada tahun 1950-an pada domba. Awal mula proses pengkloningan domba ialah dengan mengambil inti sel dari tubuh domba, yaitu dari payudara atau ambingnya kemudian sifat khusus yang berafiliasi dengan fungsi ambing ini dihilangkan, kemudian inti sel tersebut dimasukkan kedalam lapisan sel telur domba, sehabis inti selnya dibuang kemudian ditanamkan kedalan rahim domba semoga memperbanyak diri, berkembang berkembang menjadi janin dan jadinya di hasilkan bayi domba. Pada jadinya domba ini mempunyai aba-aba genetic yang sama dengan domba pertama yang menjadi sumber pengambilan sel ambing.

2. Kloning pada tumbuhan
Kloning pada flora yaitu mencangkok atau menstek tumbuhan untuk mendapat tumbuhan yang mempunyai sifat persis sama dengan induknya.

3. Kloning pada embrio
Kloning embrio tejadi pada sel embrio yang berasal dari rahim istri yang terbentuk dari pertemuan antara sel sperma suaminya dengan sel telurnya kemudian sel embrio itu dibagi dengan satu teknik perbanyakan menjadi beberapa sel embrio yang berpotensi untuk membelah dan berkembang. Kemud¬ian sel-sel embrio itu dipisahkan semoga masing-masing menjadi embrio tersendiri yang persis sama dengan sel embrio pertama yang menjadi sumber pengambilan sel. Selanjutnya sel-sel embrio itu sanggup ditanamkan dalam rahim wanita absurd (bukan isteri), atau dalam rahim isteri kedua dari suami bagi isteri pertama pemilik sel telur yang telah dibuahi tadi. Yang selanjutnya akan menghasilkan lebih dari satu sel embrio yang sama dengan embrio yang sudah ada. Lalu akan terlahir anak kembar yang terjadi melalui proses Kloning embrio ini dengan aba-aba genetik yang sama dengan embrio pertama yang menjadi sumber Kloning.

4. Kloning  pada manusia
Kloning pada insan terdapat dua cara. Pertama, kloning insan sanggup berlangsung dengan adanya pria dan wanita dalam prosesnya. Proses ini dilaksanakan dengan mengambil sel dari tubuh laki-laki, kemudian inti selnya diambil dan kemudian digabungkan dengan sel telur wanita yang telah dibuang inti selnya. Sel telur ini sehabis bergabung dengan inti sel tubuh pria kemudian ditransfer ke dalam rahim seorang wanita semoga sanggup memeperbanyak diri, berkembang, berkembang menjadi janin, dan jadinya dila¬hirkan sebagai bayi. Bayi ini merupakan keturunan dengan aba-aba genetik yang sama dengan pria yang menjadi sumber pengambilan sel tubuh.
Kedua, Kloning insan sanggup pula berlangsung di antara perem-puan saja tanpa memerlukan kehadiran laki-laki. Proses ini dilaksanakan dengan mengambil sel dari tubuh seorang perem¬puan, kemudian inti selnya diambil dan digabungkan dengan sel telur wanita yang telah dibuang inti selnya. Sel telur ini –setelah bergabung dengan inti sel tubuh perem-puan– kemudian ditransfer ke dalam rahim wanita semoga memperbanyak diri, berkembang, berkembang menjadi janin, dan jadinya dilahirkan sebagai bayi. Bayi yang dilahirkan merupakan keturunan dengan aba-aba genetik yang sama dengan wanita yang menjadi sumber pengambilan sel tubuh. Hal tersebut menyerupai dengan apa yang telah berhasil dilakukan pada binatang domba.

Adapun pewarisan sifat yang terjadi dalam proses Kloning, sifat-sifat yang diturunkan hanya berasal dari orang yang menjadi sumber pengambilan sel tubuh, baik pria maupun perempuan. Dan anak yang dihasilkan akan mempunyai ciri yang sama dengan induknya dalam hal penampilan fisiknya –seperti tinggi dan lebar tubuh serta warna kulit– dan juga dalam hal potensi-potensi kebijaksanaan dan kejiwaan yang bersi¬fat asli. Dengan kata lain, anak tersebut akan mewarisi seluruh ciri-ciri yang bersifat orisinil dari induknya. Sedang¬kan ciri-ciri yang diperoleh melalui hasil usaha, tidaklah sanggup diwariskan. Jika contohnya sel diambil dari seorang ulama yang faqih, atau mujtahid besar, atau dokter yang ahli, maka tidak berarti si anak akan mewarisi ciri-ciri tersebut, lantaran ciri-ciri ini merupakan hasil usaha, bukan sifat asli.

Manfaat Kloning

Teknologi kloning diperlukan bisa memberi manfaat kepada manusia, khususnya pada bidang medis. Beberapa di antara laba terapeutik dari teknologi kloning ialah sebagai berikut..

  1. Kloning insan memperlihatkan manfaat bagi pasangan tidak subur untuk mendapat anak. 
  2. Organ insan sanggup dikloning secara selektif untuk dimanfaakan sebagai organ pengganti bagi pemilik sel organ itu sendiri yang bisa meminimalisir risiko penolakan. 
  3. Sel-sel yang dikloning dan diregenerasi tersebut mengantikan jaringan tubuh yang rusak contohnya pada urat syaraf dan jaringan otot. 
  4. Teknologi kloning memungkinkan para ilmuwan medis untuk menghidupkan dan juga mematikan sel-sel. Manfaatnya bisa untuk mengatasi kanker dan menghambat proses penuaan. 
  5. Teknologi kloning memperlihatkan manfaat pengujian dan penyembuhan bagi penyakit-penyakit keturunan. Manfaat sanggup menemukan obat kanker, menghentikan serangan jantung, dan membuat tulang, lemak, jaringan penyambung, atau tulang rawan yang cocok dengan tubuh pasien untuk tujuan bedah penyembuhan dan bedah kecantikan. 


Pencarian yang paling populer

  • contoh kloning
  • tujuan kloning
  • cara kloning
  • pengertian kloning pada manusia
  • kloning manusia
  • makalah kloning
  • kloning hewan
  • manfaat kloning
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar

No comments

Advertiser