Genesis Alexandria ialah kelainan genetik yang juga dikenal dengan Purple Eyes. Kelainan ini menciptakan orang mempunyai kulit pucat dan mata ungu. Beberapa budaya menganggap perempuan dengan mata ungu sangat menarik.
Kondisi ini merupakan hasil mutasi gen, yang menciptakan mata berubah warna dari biru ke merah muda dalam 6 bulan pertama sesudah kelahiran. Warna ungu semakin dalam ketika pubertas. Namun, perubahan warna mata tidak besar lengan berkuasa pada penglihatannya.
Hal lain dari gangguan genesis Alexandria
Tapi mitos kekacauan Alexandria dikatakan berasal dari Mesir, sekitar 1000 tahun yang lalu. Dikatakan bahwa ada cahaya misterius berkedip di langit, yang menyebabkan banyak orang dengan kulit pucat dan mata ungu. Mereka dikenal sebagai orang roh, yang alhasil lenyap.
Oleh alasannya itu keberadaan orang-orang yang menderita Purple Eyes tetap menjadi topik yang sanggup diperdebatkan, dengan tidak adanya pertolongan didukung oleh budi sehat yang lebih kuat.
Kejadian Alexandria (Mata Ungu): Fakta Atau Kekeliruan? |
Kondisi ini merupakan hasil mutasi gen, yang menciptakan mata berubah warna dari biru ke merah muda dalam 6 bulan pertama sesudah kelahiran. Warna ungu semakin dalam ketika pubertas. Namun, perubahan warna mata tidak besar lengan berkuasa pada penglihatannya.
Hal lain dari gangguan genesis Alexandria
- Orang dengan Mata Ungu cenderung kebal dari penyamakan kulit atau terbakar, meski pigmennya menjadi warna yang sangat pucat. Juga, orang-orang ini dikatakan tidak mempunyai rambut tubuh selain yang ada di kepala, alis, lubang hidung, bulu mata. Tidak ada rambut di kaki, lengan atau area kemaluan mereka.
- Orang-orang yang menderita dengan Ungu Mata dikatakan hidup selama satu tahun penuh, kadang kala bahkan 150. Penuaan mereka dikatakan berhenti ketika mereka berusia 50 tahun dan mereka berhenti terlihat lebih bau tanah dari pada bahkan ketika mereka melewati usia 100 tahun.
- Orang-orang ini diketahui kebal dari kebanyakan penyakit dan penambahan berat badan. Terlepas dari seberapa banyak mereka makan, mereka tidak menghasilkan banyak limbah.
- Ungu Mata perempuan yang menderita sepenuhnya subur, tapi mereka tidak menstruasi.
Aktris Elizabeth Taylor ini dipercaya mempunyai Purple Eyes
Banyak orang mengasosiasikan Purple Eyes dengan aktris terkenal Elizabeth Taylor - yang diketahui menderita gangguan ini. Mata yang dilanggarnya memberi pertolongan pada klaim orang bahwa mutasi genetik menciptakan beberapa anak benar-benar cepat dan orang lain benar-benar telat. Karena sudah ada keberadaan anak yang mempunyai kehidupan yang sangat singkat, kemungkinan ada kemungkinan adanya kebalikannya.Asal dari kelainan itu
Dikatakan bahwa seorang anak lahir dengan kulit Ungu dan pucat di Inggris pada tahun 1329. Dia diberi nama Alexandria dan ia melahirkan tiga anak, keduanya tinggal lebih dari 100 tahun.Tapi mitos kekacauan Alexandria dikatakan berasal dari Mesir, sekitar 1000 tahun yang lalu. Dikatakan bahwa ada cahaya misterius berkedip di langit, yang menyebabkan banyak orang dengan kulit pucat dan mata ungu. Mereka dikenal sebagai orang roh, yang alhasil lenyap.
Keraguan perihal kelainan ini
- Terlepas dari budi sehat tanpa henti akan adanya orang-orang yang menderita Purple Eyes, telah terjadi penolakan keras atas klaim tersebut. Mereka menolak untuk percaya bahwa mata Elizabeth Taylor yang ungu ada kaitannya dengan Purple Eyes, dan kekacauan itu ialah mitos perkotaan.
- Beberapa mahir menolak untuk percaya bahwa tidak ada mutasi genetik yang sanggup menyebabkan begitu banyak karakteristik pada manusia. Mereka menunjukkan fakta bahwa perempuan tidak sanggup subur tanpa mensurigasi dan insan tidak menghasilkan cukup limbah meski makan sanggup menyebabkan kematian.
- Penelitian menyampaikan bahwa insan terpanjang berusia 122 tahun.
Oleh alasannya itu keberadaan orang-orang yang menderita Purple Eyes tetap menjadi topik yang sanggup diperdebatkan, dengan tidak adanya pertolongan didukung oleh budi sehat yang lebih kuat.