Pengertian Bangsa, Sejarah Bangsa, Faktor, Unsur, Jenis

Jika diperdengarkan dengan kata ‘bangsa’, kebanyakan orang biasanya akan menyamakan istilah ini dengan istilah ‘negara’. Padahal, dua kata atau pun istilah ini merupakan dua kata / istilah yang jauh berbeda.

Istilah bangsa sanggup diartikan sebagai sekelompok orang yang mempunyai identitas, budaya, adat, serta ideologi yang sama, sedangkan istilah negara sanggup diartikan sebagai wadah organisasi yang dipakai untuk menampung dan melayani bangsa – bangsa yang ada di dalamnya. Contonya Padang, Jawa, Batak, Papua, Melayu (merupakan bangsa) dan Indonesia (merupakan negara)

Pengertian Bangsa, Sejarah Bangsa, Faktor, Unsur, Jenis - jenis Suku Bangsa di Dunia

Hingga ketika ini, sudah ada banyak sekali jago di bidang sosial yang mencoba untuk mendefenisikan arti kata bangsa, menyerupai beberapa misalnya ialah sebagai berikut :

Pengertian Bangsa Menurut Para Ahli

Hans Kohn
Menurut Hans Kohn, bangsa terjadi sebagai dampak adanya persamaan ras, bahasa, adat istiadat, dan agama yang menjadi pembeda antara satu bangsa dengan bangsa lainnya.

Otto Bauer
Menurut Otto Bauer, pengertian bangsa ialah sekelompok insan yang mempunyai kesamaan karakter, yang disebabkan oleh persamaan nasib dan pengalaman sejarah budaya yang tumbuh dan berkembang bersama dengan tumbuh kembangnya bangsa.

Ben Anderson
Menurut Ben Anderson, bangsa merupakan komunitas politik yang dibayangkan dalam wilayah yang sudah terperinci batas – batasnya dan sudah diakui atau pun berdaulat.

Ernest Renan
Menurut Ernest Renan, pengertian bangsa ialah sekelompok insan yang berada dalam suatu ikatan batin yang dipersatukan karena mempunyai persamaan sejarah, serta cita – cita atau pun tujuan yang sama.

Faktor – faktor Pembentukan Bangsa

Sebuah bangsa biasanya hanya bisa terbentuk ketika beberapa faktor di bawah ini telah terpenuhi.

Primordial
Faktor pembentuk bangsa yang pertama ialah primordial. Primordial merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan kesamaan dalam aneka macam macam bidang menyerupai kesamaan dalam hal budaya, kesamaan dalam hal bahasa, kesamaan dalam hal adat istiadat, kesamaan dalam hal suku bangsa, dan ikatan kekerabatan.

Sakral
Faktor pembentuk bangsa yang kedua ialah sakral. Istilah sakral dalam faktor ini sanggup diartikan sebagai kesamaan agama atau pun iman yang dianut oleh masayarakat anggota suatu bangsa tertentu.

Tokoh
Faktor pembentuk bangsa yang ketiga ialah tokoh. Dalam pembentukan bangsa, tokoh sangat diharapkan untuk mewujudkan misi – misi bangsa.

Sejarah
Faktor pembentuk bangsa yang keempat ialah sejarah. Sejarah sanggup diartikan sebagai riwayat usaha bersama yang dialami oleh sekelompok masyarakat yang menumbuhkan solidaritas antar sesama anggota suatu bangsa.

Perkembangan Ekonomi
Faktor pembentuk bangsa yang terahir ialah perkembangan ekonomi. Perkembangan ekonomi biasanya akan menjadikan perubahan dalam pola hidup masyarakat. Nah, ketika suatu bangsa secara bersama – sama tumbuh dan berkembang di dalam dunia ekonomi, maka antar personel dalam bangsa tersebut akan bisa saling dukung dalam pemenuhan kebutuhan mereka sehingga keutuhan bangsa sanggup terus terjaga.

Sejarah Indonesia Sebagai Bangsa

Bangsa Indonesia tumbuh sebagai hasil interaksi masyarakat yang berlangsung secara alamiah. Disini ada kehendak yang tumbuh karena sejarah yang sama untuk jadi satu kesatuan bangsa yang merdeka. Walau demikian Ernest Renan mempunyai pendapat bahwa tak ada satu hal yang mutlak sama. Di dalam masyarakat senantiasa ada sebagian perbedaan, jadi dalam masyarakat senantiasa ada toleransi dalam tiap-tiap intaraksi yang maksudnya semoga tak ada perseteruan.

Kapan bangsa Indonesia tumbuh? secara alamiah bangsa Indonesia tumbuh atau muncul sebagai hasil intaraksi pada masyarakat Indonesia yang beragam serta hal semacam ini menjadi roh bangsa, menyerupai bangsa Jerman yang kerap menyebutnya dengan roh rakyat. Para filsuf Jerman mengaitkan roh bangsa dengan menjadikan satu masyarakat dengan alam yang satu.

Tetapi, berbeda dengan Indonesia, Jerman menyatu karena perang penyatuan wilayah alamnya, sedang Indonesia menyatu karena ada nasib yang sama. Tepatnya pada tanggal 28 Oktober 1928, secara sadar pemimpin kita merumuskan sumpah pemuda, yang pada pada dasarnya yaitu sumpah bangsa. Kaprikornus secara politis dinyatakan dasar bangsa Indonesia berdiri ketika sumpah cowok tersebut .

Bangsa Indonesia yang tampil kemudian menegara pada tanggal 17 agustus 1945. Bangsa serta negara itu kemudian menjadi satu kesatuan, Ernest Renan mempunyai pendapat jikalau ada bangsa serta negara yang tidak menjadi satu. Misalnya yang kerap kita dengar yaitu sebutan negara Australia tidak ada bangsa Australia.

Unsur-Unsur Terbentuknya Bangsa

Seperti yang dikemukakan oleh Otto Bauer bahwa terbentuknya bangsa karena ada kesamaan senasib atau bisa dikatakan jikalau bangsa juga sanggup terbentuk dari nilai yang solidaritas dari semua orang yang tinggal dalam satu kelompok. Ratzel memberikan jikalau bangsa sanggup terjadi bentuk karena ada keinginan atau hasrat menyatu karena persamaan tempat tinggalnya (bangsa secara geopolitik).

Friederch Hertz, menyarattkaan jikalau unsur terbentuknya satu bangsa yaitu menyerupai berikut:

Ada hasrat atau keinginan untuk menyatu secara sosial, ekonomi, politik, budaya, serta komunikasi, urusan dalam negeri
Ada hasrat dalam memperlihatkan karakteristik sendiri lewat kemandirian, keaslian, keunggulan, bahasa, dan sebagainya.
Ada keinginan dalam memperlihatkan keunggulan dari dalam kolaborasi antarbangsa

Ciri-Ciri Bangsa

Berdasarkan pengertian bangsa tersebut, bangsa mempunyai ciri-ciri diantaranya menyerupai berikut ini:

Sekumpulan insan yang mempunyai rasa kebersamaan (self belonging together)
Mempunyai lokasi spesifik namun belum mempunyai pemerintahan sendiri
Ada kehendak bersama untuk membentuk atau berada di bawah pemerintahan yang dibuatnya sendiri
Keanggotaan orangnya berbentuk kebangsaan/nasionalitas
Tak ditentukan secara niscaya ketika kelahirannya, menyerupai suku bangsa Betawi yang tidak di ketahui secara niscaya kapan mulai ada/nampak suku bangsa betawi itu
Bisa terjadi karena ada persamaan dalam identitas budaya, agama, bahasa hingga bisa membedakan bangsa lainnya. Bangsa itu menjadikan bangsa yang homogen.

Faktor-Faktor Pembentukan Bangsa Menurut Dasar Identitas

Faktor-faktor pembentukan suatu bangsa sangat berkaitan dengan identitas yang menyatukan masyarakat. Faktor tersebut antara lain sebagai berikut :

Primordial yang termasuk dalam faktor ini yaitu ikatan kekerabatan, kesamaan suku bangsa, daerah, bahasa dan adat istiadat.
Sakral dalam faktor ini yaitu adanya kesamaan agama yang dianut oleh masyarakat dan dalam hal ini agama sanggup membentuk suatu ideologi iman yang berpengaruh dalam masyarakat, sehingga keterkaitannya sanggup menjadikan bangsa.
Tokoh menjadi salah satu faktor pembentuk bangsa karena bagi masyarakat, tokoh dijadikan sebagai panutan untuk mewujudkan misi-misi bangsa.
Sejarah merupakan salah satu faktor pembentukan bangsa karena sejarah dan pengalaman masa kemudian menyerupai penderitaan akan melahirkan solidaritas sehingga memungkinkan untuk membentuk satu tekad dan satu tujuan antar kelompok masyarakat.
Perkembangan Ekonomi dikatakan sebagai faktor pembentukan bangsa karena semakin meningkatnya perkembangan ekonomi semakin bermacam-macam pula kebutuhan masyarakat sehingga menciptakan masyarakat semakin ketergantungan satu sama lain dan secara tidak pribadi akan menciptakan masyarakat ingin membentuk satu kesatuan yaitu bangsa sebagai jalan untuk memenuhi kebutuhan satu sama lain.

Faktor-Faktor Pembentukan Bangsa Indonesia

Berikut ini merupakan faktor-faktor penting bagi pembentukan bangsa Indonesia.

Persamaan asal keturunan etnis.
Persamaan pola kebudayaan.
Persamaan tempat tinggal yang disebut dengan khas tanah air.
Persamaan sejarah.
Persamaan cita-cita.

Faktor-Faktor Pemersatu Bangsa Indonesia
Berikut ini merupakan faktor-faktor pemersatu bangsa Indonesia sebagai perekat persatuan.

Pancasila.
UUD 1945.
Bendera kebangsaan merah putih.
Lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Bahasa Indonesia.
Satu wilayah Indonesia.
Satu pemerintahan Negara.

Kebangsaan Indonesia

Sejarah Indonesia Sebagai Bangsa
Bangsa Indonesia tumbuh sebagai hasil interaksi masyarakat yang terjadi secara alamiah. Di sini ada kehendak yang tumbuh karena sejarah yang sama untuk jadi satu kesatuan bangsa yang merdeka. Akan tetapi Ernest Renan beropini bahwa tidak ada satu hal yang mutlak sama. Di dalam masyarakat selalu ada perbedaan-perbedaan, maka dalam masyarakat selalu ada toleransi dalam setiap intaraksi yang tujuannya semoga tidak ada konflik. Kapan bangsa Indonesia tumbuh? secara alamiah bangsa Indonesia tumbuh atau muncul sebagai hasil intaraksi antara masyarakat Indonesia yang beragam dan hal ini menjadi roh bangsa, menyerupai halnya bangsa Jerman yang sering menyebutnya dengan roh rakyat. Para filsuf Jerman mengaitkan roh bangsa dengan menyatukan masyarakat dengan alam yang satu. Namun, berbeda dengan Indonesia, Jerman bersatu karena perang penyatuan wilayah alamnya, sedangkan Indonesia bersatu karena adanya nasib yang sama. Tepatnya pada tanggal 28 Oktober 1928, secara sadar pemimpin kita merumuskan sumpah pemuda, yang pada dasarnya ialah sumpah bangsa. Kaprikornus secara politis dinyatakan dasar bangsa Indonesia berdiri pada ketika sumpah cowok tersebut. Bangsa Indonesia yang tampil kemudian menegara pada tanggal 17 agustus 1945. Bangsa dan negara itu kemudian menjadi satu kesatuan, Ernest Renan beropini bahwa ada bangsa dan negara yang tidak menjadi satu. Contohnya yang sering kita dengar ialah sebutan negara Australia tidak ada bangsa Australia.

Macam-macam Etnik/ Suku Bangsa di Dunia

1. Suku Bangsa Maya
Suku Maya ialah kelompok suku yang tinggal di semenanjung Yucatan, Amerika Tengah yang berbatasan dengan Samudera Pasifik di sebelah barat, dan Laut Karibia di sebelah timur. Suku maya bisa menghasilkan bentuk karya dan peradaban unik menyerupai bangunan (Chichen Itza), pertanian (kanal drainase), tumbuhan jagung dan latex, sumurnya yang disebut “cenotes”. Cara mereka berkomunikasi dan mendokumentasikan menggunakan gambar dan simbol, yang disebut “glyph”. Suku ini juga mengenal kecantikan seseorang, dengan menciptakan tempurung kepalanya menjadi rata, dengan cara mengikatkan papan di dahi dan tempurung belakang pada bayi/kelahiran anak, sehingga pada waktu cukup umur mereka merasa anggun dengan mempunyai tulang dahi yang rata. Adapun senjata yang dipakai ialah disebut “Atlatl” , yakni semacam busur dan panahnya.

2. Suku Bangsa Persia
Persia ialah salah satu suku yang tergolong dalam Bangsa Iran, menggunakan bahasa Persia dan juga mempunyai persamaan dalam kebudayaan dengan bangsa Iran yang lainnya. Bangsa ini mayoritas di Iran dan minoritas di beberapa negara-negara lain menyerupai Afganistan, Tajikistan, Uzbekistan, Amerika Serikat, Kuwait, Turki, Uni Emirat Arab, Irak dan juga beberapa negara di Timur Tengah. Bahasa Persia ialah salah satu bahasa yang tertua di dunia yang masih dipakai hingga hari ini. Peradaban Persia telah memperkenalkan tiga agama utama yaitu Zoroastrianisme, Manikeanisme, dan Bahá'í. Sekarang, mayoritas orang Persia beragama Islam (aliran Syi'ah) dan juga terdapat kelompok minoritas beragama Islam (aliran Sunnah Waljamaah), Zoroastrianisme, Kristen, Yahudi dan Bahá'í. Terdapat juga ateis dan agnostik. Orang Persia mulai memeluk Islam sekitar tahun 637 – 651. Hal itu terkait rapat dengan penyebaran Islam pada zaman Khulafa'ur Rasyidin. Penyebaran suku persia di dunia pada tahun 2005.

IranIran - 22.986.329
AfghanistanAfganistan - 612.192
BahrainBahrain - 94.460
AustraliaAustralia - 27.095
AustriaAustria - 11.465
AzerbaijanAzerbaijan - 1.160

3. Suku Bangsa Amazon
Amazon ialah suatu suku bangsa yang seluruhnya ialah perempuan pada Era Klasik dan dalam mitologi Yunani. Menurut Herodotos, suku Amazon ada di kawasan perbatasan Skithia di Sarmatia (Ukraina modern). Para historigrafer lainnya beropini bahwa suku Amazon menghuni Asia Minor, Libya, atau India. Ratu Amazon yang populer di antaranya ialah Penthesileia, yang ikut serta dalam Perang Troya, dan saudarinya Hippolyta, yang pernah ditemui oleh Herakles. Para tentara Amazon sering digambarkan melawan pasukan Yunani dalam seni Yunani dalam dongeng amazonomakhia.

Suku Amazon telah banyak diasosiasikan dengan aneka macam figur historis sepanjang masa Kekaisaran Romawi dan Abad Kuno Akhir. Dalam istoriografi Romawi, ada banyak serangan suku Amazon di Asia Minor. Sejak masa Modern Awal, nama suku Amzon telah menjadi julukan untuk prajurit perempuan secara umum.

4. Suku Bangsa Aborigin
Etnik Aborigin, pemukim benua Australia, pada sekitar abad-abad kedatangan bangsa kulit putih (abad ke 18), diperkirakan berjumlah 300.000 orang. Mereka mendiami pantai-pantai utara dan timur serta lembah sungai Murray dan sebahagian kecil lainnya berada di Tasmania (Kitley, 1994;362). Mereka hidup dengan cara berburu dan mengumpulkan masakan (food gathering) dan ini sudah dipertahankan semenjak beribu-ribu tahun sebelum kedatangan bangsa kulit putih. Mereka tidak mengenal pertanian, karena, disamping faktor lingkungan alam yang kurang mendukung untuk diolah menjadi lahan pertanian, juga disebabkan oleh tidak adanya bibit tumbuhan untuk pertanian.
Orang Aborigin menganggap diri mereka ialah bahagian dari alam dan semua benda-benda alam menyerupai hewan dan tumbuh-tumbuhan, berdasarkan mereka, mempunyai sifat yang sama dengan manusia. Oleh jadinya dalam tradisi Aborigin sangat dipentingkan menjaga keharmonisan alam. Orang-orang Aborigin mempunyai sistem iman “dream time”. Mereka percaya kepada arwah nenek moyang dan percaya kepada kekuatan-kekuatan magic yang dimiliki oleh alam terutama binatang. Disamping itu mereka juga dikenal sebagai pembuat obat yang diolah dari sumber-sumber alam. Nuansa sakral sangat mayoritas terlihat dalam kesenian Aborigin. Hal ini dibuktikan dengan ragam kesenian visual yang dihasilkan menyerupai lukisan, cukilan, gesekan dan kerajinan menjalin serat (Kitley, 1994;391).

5. Suku Bangsa Han di China
Jumlah penduduk suku Han ialah 91,59% dari keseluruhan penduduk Tiongkok. Suku Han bukan hanya suku dengan jumlah orang terbesar di Tiongkok, ia juga ialah suku dengan jumlah orang terbesar di dunia. Suku ini diberi nama Han semenjak dinasti Han. Suku Han mempunyai hampir 4000 tahun catatan sejarah. Suku Han tersebar di seluruh Tiongkok, sama-sama menggunakan Hanyu Bahasa Han. Sejarah Hanyu sangat panjang dan kaya kosa kata. Saat ini Hanyu menggunakan aksara blok persegi(fangkuai Hanzi), yang berkembang dari Jiaguwen serta Jinwen.

Sejak zaman Chunqiu(770-476 SM), orang Han sudah memulai pembangunan pertanian dan irigasi dalam skala besar. Sistem irigasi Dujiangyan di Sichuan yang dibangun di awal masa Zhanguo(475-221 SM), hingga kini masih berfungsi. Konsep agama orang Han cukup dalam. Penyembahan nenek moyang, diwariskan turun temurun sebagai bentuk pengabdian. Hari raya orang Han yang paling besar ialah Chunjie(Festival Musim Semi), selain itu ada Yuanxiao jie, Duanwu jie, Zhongqiu jie dan lain-lain. Di dalam sejarahnya yang panjang, suku Han dan suku lain menjalin relasi politik, ekonomi dan budaya. Karena faktor sejarah dan jumlah penduduk, suku Han mempunyai tugas utama dalam kehidupan bernegara.

6. Suku Gypsy
Bangsa atau kaum Gipsy merupakan bangsa yang nomaden yang artinya suka berpindah tempat, kaum gipsy ini pernah mempunyai masa kelam sewaktu kepemimpinan Hitler di eropa dengan dimasukkannya kaum gipsi kedalam salah satu suku yang dianggap “berbahaya”, selain orang Jews, orang Slavia dan kaum homoseksual. Kaum ini mempunyai pandangan hidup yang unik dan tersebar luas di benua benua Amerika dan Timur Tengah. Dewasa ini jumlah mereka diperkirakan mencapai lebih dari 5 juta orang yang tinggal tersebar di setiap penjuru dunia. Gipsi mempunyai banyak nama lain, antara lain Gipsy, Gitanos, Tsigani, Cigany, Zigeuner, Sinti, dan rom.

Karena jarang diterima, orang Rom tidak pernah menetap. Gaya hidup nomaden ini menghasilkan aneka macam keterampilan, menyerupai kerajinan logam, jual beli, dan hiburan. Dengan memperlihatkan jasa-jasa yang diharapkan ini, paling tidak mereka sanggup memenuhi kebutuhan keluarga. Beberapa perempuan Rom memanfaatkan reputasi bahwa mereka mempunyai kekuatan supernatural, sering kali akal-akalan memilikinya untuk tujuan komersial. Kebiasaan berpindah-pindah ini juga meminimalkan risiko pencemaran budaya atau moral akhir terlalu banyak kontak dengan gadje—bahasa Romani untuk “non-Rom”. Meskipun ada orang Rom yang berpegang kukuh pada banyak tradisi, mereka sering kali memeluk agama mayoritas di kawasan mereka tinggal.

Dewasa ini, antara dua juta hingga lima juta orang Rom—ada yang menyampaikan lebih banyak lagi—tinggal hampir setiap penjuru bumi. Kebanyakan tinggal di Eropa. Sebagian besar tidak lagi hidup berpindah-pindah, dan ada yang cukup berada. Namun, di banyak tempat, orang Rom masih tergolong miskin dan kurang beruntung, dan sering hidup dalam kondisi yang mengenaskan.

7. Suku Bangsa Yunani
Yunani ialah nama sebuah bangsa yang telah menghuni Yunai semenjak masa ke-17 SM hingga sekarang. Mereka kini diketemukan di semenanjung Yunani di sebelah tenggara Eropa, kepulauan Yunani, dan Siprus. Koloni dan komunitas Yunani secara historis telah didirikan di segala penjuru Laut Tengah, namun bangsa Yunani selalu berpusatkan di sekitar pesisir Aegea di mana bahasa Yunani telah dipertuturkan semenjak zaman Antik. Sampai awal masa ke-20, bangsa Yunani secara uniform tersebar di semenanjung Yunani, pesisir barat Asia Minor, Pontus dan Konstaninopel, yang merupakan daerah-daerah yang kurang lebih sama dengan perbatasan Kekaisaran Bizantium pada tamat masa ke-11 dan wilayah kolonisasi Yunani pada Dunia Kuna.

Namun sesudah Perang Yunani-Turki (1919 – 1922) pada tahun 1923, pertukaran populasi besar-besaran antara Turki dan Yunani terealisasi dan membatasi kaum etnik Yunani secara umum di perbatasan negeri Yunani modern. Inilah kawasan di mana mereka menetap untuk pertama kalinya semenjak sekitar tahun 1500 SM, dan juga di Siprus. Populasi Yunani lainnya bisa ditemukan di Italia selatan hingga Kaukasus dan komunitas diaspora di sejumlah negara-negara lainnya di dunia. Saat ini, paling tidak secara nominal, sebagian besar bangsa Yunani beragama Ortodoks Yunani.

Pencarian yang paling banyak dicari