Pengertian Konsumsi – Konsumsi merupakan salah satu acara harian setiap manusia. Setiap harinya, insan selalu melaksanakan acara konsumsi baik secara sadar atau pun secara tidak sadar. Makan, minum, berkendara, tidur, menulis, membaca, sekolah, semuanya merupakan acara atau pun kegiatan konsumsi yang setiap hari dilakukan manusia.
Menurut Wikipedia, Konsumsi, dari bahasa Belanda consumptie, bahasa Inggris consumption, ialah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Konsumen yaitu setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.[1] Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali (Jawa: kulakan), maka ia disebut pengecer atau distributor. Pada masa kini ini bukan suatu belakang layar lagi bahwa bahwasanya konsumen yaitu raja sebenarnya, oleh lantaran itu produsen yang mempunyai prinsip holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi hak-hak konsumen. Konsumsi sanggup dibagi menjadi 2 yaitu konsumsi pribadi dan tidak langsung.
Meskipun sering dilakukan, nyatanya masih ada saja insan yang tidak mengetahui arti kata konsumsi yang sebenarnya. Hal ini tentunya merupakan hal yang agak abnormal mengingat kita selalu melakukannya di acara keseharian kita.
Lantas apa sih bahwasanya konsumsi itu?
Tujuan acara konsumsi yang pertama untuk memenuhi kebutuhan. Seperti yang kita ketahui bersama, setiap makhluk hidup membutuhkan banyak sekali macam benda / hal untuk sanggup bertahan hidup. Butuh makan misalnya, dengan mengonsumsi makanan, maka kebutuhan hidup insan akan terpenuhi secara otomatis.
Memenuhi Keinginan
Tujuan acara konsumsi yang kedua yaitu untuk memenuhi keinginan. Setelah semua kebutuhan dasar hidupnya terpenuhi, insan biasanya mempunyai banyak sekali macam keinginan. Butuh makan atau ingin bakso misalnya. Nah, dengan mengonsumsi bakso, maka impian untuk makan bakso sanggup terpenuhi.
Mengurangi Nilai Guna Barang
Tujuan acara konsumsi yang ketiga yaitu untuk mengurangi nilai guna barang. Seperti yang kita ketahui bersama, beberapa macam barang biasanya dibentuk untuk sanggup dipakai berulang kali. Televisi misalnya, dengan memakai televisi setiap hari (mengonsumsi manfaat televisi), maka secara tidak pribadi kita telah mengurangi nilai guna televisi tersebut.
Menghabiskan Nilai Guna Barang
Tujuan acara konsumsi yang terakhir yaitu untuk menghabiskan nilai guna barang. Beberapa macam barang menyerupai kuliner biasanya hanya sanggup dipakai sebanyak satu kali saja. Nah, dengan mengonsumsinya, maka secara otomatis kita sanggup menghabiskan nilai guna barang tersebut untuk kehidupan kita.
Ada Barang Konsumsi
Ciri – ciri konsumsi yang pertama yaitu adanya barang konsumsi. Seperti yang kita ketahui bersama, acara konsumsi merupakan acara menghabiskan nilai guna suatu barang konsumsi. Sehingga, untuk sanggup menjalankan acara konsumsi, maka kita membutuhkan barang konsumsi sebagai objeknya.
Ada Kebutuhan / Keinginan
Ciri – ciri konsumsi yang kedua yaitu adanya kebutuhan atau pun keinginan. Aktivitas konsumsi biasanya dilandasi oleh adanya kebutuhan atau pun keinginan. Tanpa kebutuhan / keinginan, konsumen biasanya tidak akan memakai barang apa pun.
Manfaat Barang Habis / Berkurang
Ciri konsumsi yang terakhir yaitu berkurangnya / habisnya manfaat suatu barang. Seperti yang kita ketahui bersama, ketika barang digunakan, maka secara otomatis barang tersebut akan berkurang / habis manfaatnya.
Faktor-fakror yang menghipnotis konsumsi, besar kecilnya konsumsi yang dilakukan seseorang dipengaruhi oleh:
Hal ini sanggup dijelaskan melalui perumpamaan bahwa bila hanya melaksanakan kegiatan konsumsi yaitu membeli rumah, kendaraan beroda empat dan sebagainya, maka hanya akan menambah jumlah tagihan kredit dan beban pembayaran. Keadaan ini akan berbanding terbalik apabila melaksanakan penghematan uang dengan cara menyimpan dan menggunakannya sebagai modal untuk membuka suatu bisnis atau usaha. Dengan adanya hal tersebut, selain kita mengkonsumsi kita juga sanggup memproduksi. Maka dari itu, setiap konsumsi seharusnya di barengi dengan prosuksi.
Contoh kecil, duduk kasus susu yang sangat minim yang di produksi oleh PT Frisian Flag Indonesia, jumlah produsen susu local masih minim dengan total sekitar 20% dari kebutuhan nasional. Dampaknya, sampai ketika ini, kekurangan tersebut menciptakan Indonesia mengimpor susu sebanyak 80%. Dan pasokan yang diterima selama ini dominan dari pulau jawa, yakni jawa barat, jawa tengah, dan jawa timur. Dan yang paling banyak ialah dari jawa barat lantaran yang paling bersahabat dan telah bekerja sama pada PT Frisian Flag tersebut.
Rendahnya produsen susu lokal ini disebabkan oleh beberapa kendala, yakni kepemilikan sapi yang sedikit dengan dengan rata-rata peternak hanya mempunyai 3-5 ekor sapi, dan ketersediaan pakar hijau yang terbatas sebagai penenu kualitas dari susu.
Dari segi akomodasi FFI telah menyediakan pendingin. Ketika susu telah terkumpul pribadi di latakkan dalam pendingin. Sedangkan dari segi kuantitas, FFI telah bekerja sama dengan peternak lokal untuk meningkatkan mutu pakan dan beberapa wangsit dan inovasi-inovasi yang mendukung.
Dalam hal demikian, banyak duduk kasus yang terjadi pada maslah komsumsi dan prosuksi, dimana daya tarik mengkonsumsi lebih tinggi dari memproduksi. Hingga menjadikan yerjadi impor dari negara lain, untuk memenuhi konsumsi.
Harga
Perubahan harga yang cukup besar akan menjadikan perubahan daya beli masyarakat yang besar pula. Artinya naik turunnya harga umum yang cukup besar akan merugubah pendapatan rill dan nilai rill uang yang cukup besar pula.
Kebijakan Fiskal
Pajak sangat menghipnotis besarnya pendapatan yang dipakai untuk konsumsi. Semakin besar tariff pajak yang berlaku terhadap barang dan jasa, semakin tingi pula harga tersebut.
Suku Bunga
Faktor yang menarik seseorang untu menabung yaitu suku bunga. Semakin besar suku bunga tabungan, semakin besar pula imbalan jasa yang diberikan oleh bank. Makara besar kecilnya suku bunga menghipnotis keputusan kosumsi seseorang.
Sikap hati-hati
Seorang konsumen berusaha untuk lebih hati- hati dalam membelanjakan uang dengan cara mengurangi konsumsi dengan menyisihkan sebagian pendapatan untuk menghadapi kesulitan dimasa yang akan datang.
Kekayaan (warisan) yang dimiliki
Seseorang yang mempunyai warisan atau tabunganakan memakai sebagian besar pendapatannya untuk konsumsi. Dan sebaliknya, seseorang yang tidak memiiki kekayaan warisan atau tabungan akan lebih menentukan untuk menyisihkan pendapannya dalam tabungan.
Pencarian yang paling banyak dicari
Pengertian Konsumsi, Faktor, Ciri-ciri Aktivitas Konsumsi, dan Tujuannya |
Menurut Wikipedia, Konsumsi, dari bahasa Belanda consumptie, bahasa Inggris consumption, ialah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Konsumen yaitu setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.[1] Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali (Jawa: kulakan), maka ia disebut pengecer atau distributor. Pada masa kini ini bukan suatu belakang layar lagi bahwa bahwasanya konsumen yaitu raja sebenarnya, oleh lantaran itu produsen yang mempunyai prinsip holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi hak-hak konsumen. Konsumsi sanggup dibagi menjadi 2 yaitu konsumsi pribadi dan tidak langsung.
Meskipun sering dilakukan, nyatanya masih ada saja insan yang tidak mengetahui arti kata konsumsi yang sebenarnya. Hal ini tentunya merupakan hal yang agak abnormal mengingat kita selalu melakukannya di acara keseharian kita.
Lantas apa sih bahwasanya konsumsi itu?
Definisi dan Pengertian Konsumsi
Pengertian konsumsi yaitu setiap acara yang sengaja dilakukan untuk menghabiskan nilai guna / manfaat suatu barang yang dilandasi oleh adanya kebutuhan atau pun keinginan, dalam rangka menjalankan acara untuk mempertahankan kehidupan.Tujuan Aktivitas Konsumsi
Memenuhi KebutuhanTujuan acara konsumsi yang pertama untuk memenuhi kebutuhan. Seperti yang kita ketahui bersama, setiap makhluk hidup membutuhkan banyak sekali macam benda / hal untuk sanggup bertahan hidup. Butuh makan misalnya, dengan mengonsumsi makanan, maka kebutuhan hidup insan akan terpenuhi secara otomatis.
Memenuhi Keinginan
Tujuan acara konsumsi yang kedua yaitu untuk memenuhi keinginan. Setelah semua kebutuhan dasar hidupnya terpenuhi, insan biasanya mempunyai banyak sekali macam keinginan. Butuh makan atau ingin bakso misalnya. Nah, dengan mengonsumsi bakso, maka impian untuk makan bakso sanggup terpenuhi.
Mengurangi Nilai Guna Barang
Tujuan acara konsumsi yang ketiga yaitu untuk mengurangi nilai guna barang. Seperti yang kita ketahui bersama, beberapa macam barang biasanya dibentuk untuk sanggup dipakai berulang kali. Televisi misalnya, dengan memakai televisi setiap hari (mengonsumsi manfaat televisi), maka secara tidak pribadi kita telah mengurangi nilai guna televisi tersebut.
Menghabiskan Nilai Guna Barang
Tujuan acara konsumsi yang terakhir yaitu untuk menghabiskan nilai guna barang. Beberapa macam barang menyerupai kuliner biasanya hanya sanggup dipakai sebanyak satu kali saja. Nah, dengan mengonsumsinya, maka secara otomatis kita sanggup menghabiskan nilai guna barang tersebut untuk kehidupan kita.
Ciri – ciri Konsumsi
Jika diteliti secara mendalam, acara konsumsi biasanya mempunyai beberapa ciri dasar sebagai berikut :Ada Barang Konsumsi
Ciri – ciri konsumsi yang pertama yaitu adanya barang konsumsi. Seperti yang kita ketahui bersama, acara konsumsi merupakan acara menghabiskan nilai guna suatu barang konsumsi. Sehingga, untuk sanggup menjalankan acara konsumsi, maka kita membutuhkan barang konsumsi sebagai objeknya.
Ada Kebutuhan / Keinginan
Ciri – ciri konsumsi yang kedua yaitu adanya kebutuhan atau pun keinginan. Aktivitas konsumsi biasanya dilandasi oleh adanya kebutuhan atau pun keinginan. Tanpa kebutuhan / keinginan, konsumen biasanya tidak akan memakai barang apa pun.
Manfaat Barang Habis / Berkurang
Ciri konsumsi yang terakhir yaitu berkurangnya / habisnya manfaat suatu barang. Seperti yang kita ketahui bersama, ketika barang digunakan, maka secara otomatis barang tersebut akan berkurang / habis manfaatnya.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi
Keadaan ekonomi yang tidak konstan menjadi salah satu hambatan di perekonomian yang berdampak pada konsumsi yang tidak stabil, lantaran kebutuhan yang banyak dan ekonomi yang minim. Konsumsi sendiri yaitu suatu kegiaan insan mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan.Faktor-fakror yang menghipnotis konsumsi, besar kecilnya konsumsi yang dilakukan seseorang dipengaruhi oleh:
- Pendapatan
- Perkiraan harga dimasa mendatang
- Harga barang yang bersangkutan
- Iklan
- Ketersediaan barang dan jasa
- Selera
- Mode
- Jumlah keluarga
- Lingkungan sosial budaya.
Konsumsi Menurut Para Ahli Ekonomi Makro
Kebanyakan orang beranggapan bahwa konsumsi dan pengeluaran yaitu factor utama yang berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi. Namun anggapan tersebut sebenanrnya kurang sempurna lantaran yang lebih berperan dalam pertumbuhna ekonomi bahwasanya yaitu saving dan prosuksi.Hal ini sanggup dijelaskan melalui perumpamaan bahwa bila hanya melaksanakan kegiatan konsumsi yaitu membeli rumah, kendaraan beroda empat dan sebagainya, maka hanya akan menambah jumlah tagihan kredit dan beban pembayaran. Keadaan ini akan berbanding terbalik apabila melaksanakan penghematan uang dengan cara menyimpan dan menggunakannya sebagai modal untuk membuka suatu bisnis atau usaha. Dengan adanya hal tersebut, selain kita mengkonsumsi kita juga sanggup memproduksi. Maka dari itu, setiap konsumsi seharusnya di barengi dengan prosuksi.
Contoh kecil, duduk kasus susu yang sangat minim yang di produksi oleh PT Frisian Flag Indonesia, jumlah produsen susu local masih minim dengan total sekitar 20% dari kebutuhan nasional. Dampaknya, sampai ketika ini, kekurangan tersebut menciptakan Indonesia mengimpor susu sebanyak 80%. Dan pasokan yang diterima selama ini dominan dari pulau jawa, yakni jawa barat, jawa tengah, dan jawa timur. Dan yang paling banyak ialah dari jawa barat lantaran yang paling bersahabat dan telah bekerja sama pada PT Frisian Flag tersebut.
Rendahnya produsen susu lokal ini disebabkan oleh beberapa kendala, yakni kepemilikan sapi yang sedikit dengan dengan rata-rata peternak hanya mempunyai 3-5 ekor sapi, dan ketersediaan pakar hijau yang terbatas sebagai penenu kualitas dari susu.
Dari segi akomodasi FFI telah menyediakan pendingin. Ketika susu telah terkumpul pribadi di latakkan dalam pendingin. Sedangkan dari segi kuantitas, FFI telah bekerja sama dengan peternak lokal untuk meningkatkan mutu pakan dan beberapa wangsit dan inovasi-inovasi yang mendukung.
Dalam hal demikian, banyak duduk kasus yang terjadi pada maslah komsumsi dan prosuksi, dimana daya tarik mengkonsumsi lebih tinggi dari memproduksi. Hingga menjadikan yerjadi impor dari negara lain, untuk memenuhi konsumsi.
Fungsi Konsumsi
Menurut J. M Keynes, tingkat konsumsi seseorang atau rumah tangga ditentukan oleh pendapatannya, tapi ada beberapa factor lain yang menghipnotis konsumsi.Faktor objektif
yaitu faktor yang secara umum diakui sebagai faktor yang menghipnotis konsumsi. Faktor objektif dibagi menjadi 3 yaitu:Harga
Perubahan harga yang cukup besar akan menjadikan perubahan daya beli masyarakat yang besar pula. Artinya naik turunnya harga umum yang cukup besar akan merugubah pendapatan rill dan nilai rill uang yang cukup besar pula.
Kebijakan Fiskal
Pajak sangat menghipnotis besarnya pendapatan yang dipakai untuk konsumsi. Semakin besar tariff pajak yang berlaku terhadap barang dan jasa, semakin tingi pula harga tersebut.
Suku Bunga
Faktor yang menarik seseorang untu menabung yaitu suku bunga. Semakin besar suku bunga tabungan, semakin besar pula imbalan jasa yang diberikan oleh bank. Makara besar kecilnya suku bunga menghipnotis keputusan kosumsi seseorang.
Faktor Subjektif
Faktor yang berasal dari kondisi yang dialami oleh setiap orang. Faktor subjektif di bagi menjadi 2 yaitu:Sikap hati-hati
Seorang konsumen berusaha untuk lebih hati- hati dalam membelanjakan uang dengan cara mengurangi konsumsi dengan menyisihkan sebagian pendapatan untuk menghadapi kesulitan dimasa yang akan datang.
Kekayaan (warisan) yang dimiliki
Seseorang yang mempunyai warisan atau tabunganakan memakai sebagian besar pendapatannya untuk konsumsi. Dan sebaliknya, seseorang yang tidak memiiki kekayaan warisan atau tabungan akan lebih menentukan untuk menyisihkan pendapannya dalam tabungan.
Pencarian yang paling banyak dicari
- tujuan konsumsi
- contoh konsumsi
- pengertian konsumsi dalam ekonomi
- ciri ciri konsumsi
- faktor konsumsi
- artikel konsumsi
- pengertian konsumsi berdasarkan para ahli
- ciri ciri benda konsumsi